Sabtu, 26 Januari 2013

Pengaruh Musik Terhadap Otak


Howard Gardner dengan teori multiple intelligent mengungkapkan bahwa musik merupakan salah satu bentuk kecerdasan otak yang bermanifestasi kedalam hidup sehari-hari. Jika orang mende-ngarkan musik, maka suara dan irama yang didengar memasuki liang telinga dan menggetarkan gendang telinga. Getaran itu diteruskan ke tulang tulang pendengaran menuju saraf pendengaran dan dilanjutkan ke pusat pendengaran di otak. Ketika mendengarkan lantunan musik tersebut selanjutnya diteruskan ke sistem limbik yang merupakan pusat emosi manusia.

Dari sana irama diolah dan emosi akan dipengaruhi sesuai dengan respon terhadap keadaan yang dialami seseorang. Saat itu manusia akan mendengar musik tidak hanya dari aspek rasionalitas otak kiri, juga melihat dan mendengar dengan melakukan pendekatan emosi dan intuisi pada otak kanan. Lantunan irama dan suara musik yang menyentuh sistem limbik akan diterjemahkan dengan perasaan senang dan bahagia akibat penyampaian irama yang merupakan pesan diujung ujung saraf.

Seluruh peran akan dikonsolidasi dalam bentuk gelombang alfa diotak, orang menjadi rileks namun tetap siaga. Disisi lain, diketahui juga bahwa musik mempunyai efek pengobatan untuk ketegangan, kecemasan dan depresi sehingga timbul semangat hidup. Coba perdengarkan lagu lagu lembut dan keras, setelah itu gunakan seluruh kemampuan otak kiri untuk memahami lirik demi lirik dan pergunakan otak kanan, imajinasikan dan nikmati lantunan irama yang diterima oleh otak.

Detak Jantung Sejak dalam kandungan, yang kita dengar setiap hari adalah detak jantung ibu seolah olah mendengarkan ketukan irama musik. Setelah lahir dentuman jantung yang didengar bergetar setiap hari tiada henti tanpa dirasakan. Beberapa telaah kepustakaan me-nyatakan bahwa musik dan lagu klasik yang rata rata memiliki ketukan 60x/menit dapat membawa otak pada keadaan tenang sehingga meredakan nyeri dan stres. Setelah itu dapat membantu melepas emosi yang tidak nyaman dan pada gilirannya dapat menstimulasi berfikir, kreativitas, imajinasi dan sensitivitas terhadap dunia sekeliling.

Musik lembut memiliki efek yang mencengangkan karena irama lembut dan indah dengan kombinasi warna bunyi yang berbeda, mengalun dalam perpaduan yang harmonis akan menstimulasi emosi seseorang. Selain itu musik lembut akan berbeda responnya dibandingkan dengan musik keras yang dapat mengganggu konsentrasi dan labilitas gelombang otak sehingga secara teori dapat mencemaskan.

Kesehatan otak Setelah secara fisik manusia sehat, maka langkah selanjutnya adalah me-nyehatkan otak de-ngan cara melatih aerobik dan neurobik. Beberapa hal dapat mempengaruhi kesehatan otak termasuk makanan, gizi, dan informasi, latihan dan suasana hati termasuk santai dan spiritual disertai stimulasi kecerdasan melalui musik.

Emosionalitas dan suasana hati manusia sepenuhnya dipengaruhi oleh lingkungan dalam hal ini apa yang dilihat, dirasakan, dan didengar semasa detik kehidupan ini. Musik tidak diragukan lagi mempunyai kemampuan stimulasi untuk otak kanan. Rangsangan otak kanan sepenuhnya mempengaruhi imajinasi dan intuisi manusia sehingga mampu membuat hubungan dengan komponen rasio-nalitas otak kiri. Kemampuan dan kesehatan otak menjadi primer dalam menghadapi persaingan global dewasa ini.

Tidak disangka lagi lan-tunan irama musik akan memacu otak untuk menjadi jauh lebih sehat karena mampu mengatasi ketega-ngan dan kecemasan yang timbul dari lingkungan. Terapi Musik Musik (suara, irama, melodi dan harmoni) digunakan untuk memfasilitasi dan memacu komunikasi, hubungan, belajar, mobilisasi, ekspresi dll, sehingga memacu kemampuan fisik, emosi, mental.

Terapi musik berguna untuk mengembangkan potensi dan fungsi individu sehingga mempunyai kemampuan lebih baik untuk integrasi intra dan interpersonal dengan konsekuensi kualitas hidup yang lebih baik untuk prevensi, rehabilitasi atau terapi. Suku Narayo Indian percaya bahwa menyanyi mempunyai arti sentral untuk harmonisasi antara tubuh de-ngan jiwa dan lingkungannya. Musik telah menjadikan bagian yang tidak terpisahkan bagi manusia. Sewaktu janin setiap hari yang didengar adalah detak jantung.

Musik merupakan susunan bunyi yang diterima individu dengan respon yang berbeda berdasarkan lokasi, budaya dan selera seseorang. Secara definitif musik adalah bunyi yang dianggap enak oleh pendengar walaupun tanpa wujud yang jelas. Keterlibatan musik dengan kehidupan manusia didunia telah banyak diteliti. Musik dapat mencegah ketegangan hidup, meningkatkan selera makan, untuk restorasi pasien yang sakit, memicu gairah hidup dan seksual dan mempermudah proses kelahiran janin. Jadi efek musik berhubungan erat de-ngan psikologi manusia sehingga fenomenal musikal yang emosional akan mempengaruhi para pendengar dan secara umum akan merangsang kecerdasan musical.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar